Friday, October 12, 2012

4 PILAR PERJANJIAN KIASAN PERJANJIAN TUHAN by Catherine De La brethoniere

4 PILAR PERJANJIAN KIASAN PERJANJIAN TUHAN.
By Catherine de la brethoniere

TUHAN tidak mempunyai kewajiban apapun untuk membuat perjanjian dengan siapapun juga! Namun TUHAN membuat perjanjian-Nya dengan manusia karena:

1. Sifat TUHAN adalah Kasih (dalam bahasa ibrani disebut Ahava). Kasih yang di dalamnya terkandung kesabaran dan kemurahan hati yang tidak pernah menyimpan kesalahan; Maka TUHAN yang terkuat melihat perlu menolong manusia yang lemah (dalam bahasa Ibrani disebut Khen) diminta ataupun tidak diminta. Adam dan Hawa adalah manusia yang pertama yang jatuh dalam dosa karena tipu daya iblis, lalu TUHAN menolong mereka tanpa permohonan dari Adam dan Hawa.
2. Atas dasar Kasih itu lalu timbullah rasa Belas Kasihan - Mercy - Khessed TUHAN kepada manusia, sehingga apa yang seharusnya ditimpakan kepada manusia karena pemberontakannya, yaitu Penghukuman, tidak jadi diberikan oleh TUHAN.
3. Atas dasar Kasih-Nya akhirnya TUHAN memberikan Kasih Karunia-Nya - Grace - Khen. Kasih karunia selama ini kita kenal dengan "salib". Tentu saja itu tidak salah, tetapi tidak lengkap. Kasih Karunia di Dalam bahasa Ibrani adalah Khen yang mempunyai arti adalah Tindakan Yang Kuat dari YHWH Elohim Menolong yang lemah yaitu Manusia. Sebelum adanya "salib" TUHAN telah bertindak menolong manusia melalui kasih karunia TUHAN, sesuatu yang seharusnya " tidak layak" kita terima, namun tetap kita terima, yaitu Pengampunan dan akhirnya menerima Keselamatan.
      
NB: dalam mendapatkan jawaban ini, adalah suatu keuntungan bagi kita untuk belajar Akar Ibrani iman kita. TUHAN memakai bangsa Israel sebagai "alat-Nya" untuk dapat memberkati bangsa-bangsa. Agar supaya bangsa Israel mengerti apa yang TUHAN maksudkan kepada mereka. TUHAN juga menggunakan budaya timur tengah yang berlaku saat itu. Contohnya: Budaya pengesahan perjanjian. Saat itu di timur tengah kuno jika ada 2 pihak yang membuat perjanjian maka untuk pengesahannya mereka harus menyediakan lembu atau kambing, dimana hewan itu disembelih dan kemudian dipotong menjadi 2 bagian yang sama rata. Lalu bagian yang satu diletakkan disebelah kiri dan bagian yang lain disebelah kanan, kedua belah pihak yang berjanji kemudian berjalan ditengah-tengah potongan hewan tersebut, dengan janji bahwa jika ada pihak yang "Mengingkari Janjinya" maka nasibnya akan sama seperti hewan yang telah dipotong dan dibelah menjadi dua bagian itu.

MENGAPA TUHAN PERLU MENYATAKAN KASIH-NYA DI DALAM SUATU PERJANJIAN?
Untuk menyatakan kesetian-NYA, ketika TUHAN sedang membuat perjanjian kepada Avraham, TUHAN menggunakan "budaya membelah hewan" tersebut, ini tertulis dan tercatat di dalam Kejadian 15:1-21, budaya ini dipakai oleh TUHAN agar supaya Avraham mengerti bahwa TUHAN pasti setia dengan perjanjian-Nya; TUHAN yang menciptakan Semesta Alam YHWH Elohim pasti setia dengan manusia untuk senantiasa menolongnya sebagai pihak yang lemah. Ketika TUHAN sedang membuat perjanjian dengan manusia, TUHAN juga menetapkan "pasal-pasal" perjanjian yang harus dilakukan manusia sebagai pihak yang terikat dalam perjanjian-Nya yaitu adalah "ATURAN HIDUP KUDUS", yang berupa Ajaran-ajaran-Nya yaitu Torah (Taurat). (lihat lagi pengertian Agreement dan covenant) Untuk memudahkan manusia mengerti akan maksud perjanjian-Nya itu dalam berbagai bentuk yang akan menjadi Topik pembelajaran saat ini;

NB:YHWH Elohim hanya membuat perjanjian dengan  Avraham, Yitzakh dan Yaacov leluhur Israel.

       GAMBARAN [KIASAN] PERJANJIAN YHWH ELOHIM DENGAN ISRAEL.
YHWH Elohim tidak pernah membuat perjanjian dengan bangsa-bangsa (gentiles). Namun melalui pengorbanan darah YESHUA HaMasiakh, kita bangsa-bangsa yang berada diluar Israel juga masuk dalam perjanjian itu, hal ini tertulis di dalam Perjanjian Baru yaitu dalam Kitab;                                                              

· Galatia 3:14 Yeshua HaMasiakh telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.

GAMBARAN ATAU KIASANNYA;
1. BAPA DAN ANAK: Ini Menggambarkan Perjanjian TUHAN seperti ikatan atau hubungan antara seorang Bapa dengan anaknya, atau dengan pengertian lain seperti Kesetian seorang Bapa kepada anaknya. Di dalam hal ini "pasal-pasal" tentang perjanjian berupa ajaran-ajaran-Nya atau TORAH-NYA adalah Buku Petunjuk Kehidupan Kudus atau buku manual hidup kudus.
2. SUAMI DAN ISTRI: Ini Menggambarkan perjanjian TUHAN seperti ikatan atau hubungan antara seorang Suami dengan Istrinya, atau dengan pengertian lain seperti Kesetian seorang Suami kepada Istrinya. Dalam hal ini TORAH adalah seperti Perjanjian Nikah atau Ketubah.

3. RAJA DAN PENGIKUTNYA: Ini Menggambarkan perjanjian TUHAN seperti ikatan atau dengan pengertian lain adalah hubungan seorang Raja (Tuan) dengan pengikut-Nya (hamba). Dalam hal ini TORAH adalah suatu perjanjian treaty, misalnya Perjanjian perlindungan kepada rakyat atau dapat dikatakan dengan Perjanjian kesejahteraan.
4. NEGARA [KERAJAAN DAN RAKYATNYA]: Ini Menggambarkan Perjanjian TUHAN seperti ikatan atau dengan pengertian yang lain adalah gambaran hubungan antara sebuah negara dengan warga negara. Dalam hal ini Torah disebutkan sebagai konstitusi [Undang-Undang Dasarnya].

PEMAHAMANNYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT: PERJANIAN TUHAN YANG DIGAMBARKAN ATAU DIKIASKAN SEPERTI IKATAN HUBUNGAN ANTARA:

1. BAPA DAN ANAK.
Ada banyak sekali ayat-ayat di ALKITAB dimana YHWH Elohim menggambarkan diri-Nya sebagai BAPA dan umat-Nya sebagai anak-Nya, antara lain:

· Yesaya 63:16 Bukankah Engkau Bapa kami? Sungguh, Abraham tidak tahu apa-apa tentang kami, dan Israel tidak mengenal kami. Ya TUHAN, Engkau sendiri Bapa kami; nama-Mu ialah "Penebus kami" sejak dahulu kala.

· Mazmur 103:13 Seperti bapak berbelaskasihan kepada anak-anak, demikian YHWH berbelas kasihan kepada orang-orang yang takut akan Dia.

· Mattityahu (Matius) 6:8-13 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. 9). Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, 10). datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. 11). Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. 12). dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; 13). dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amen.)

Ini adalah doa yang diajarakan oleh Yeshua Hamasiakh sendiri kepada Talmidim-Nya (Murid-Nya). Umat-Nya sebagai anak ketika TUHAN hendak bertindak membebaskan Bangsa Israel dari perbudakan di mesir, TUHAN mengatakan Israel adalah anak-Nya:

· Keluaran 4:22 Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;

· Roma 8:14-17 Semua orang, yang dipimpin Roh Elohim, adalah anak Elohim.15). Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Elohim. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" 16). Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Elohim. 17). Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Elohim, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Mesias, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.


Jika kita mengerti bahwa TUHAN menggambarkan dirinya sebagai Bapa atau dengan perkataan lain yang lebih akrab ditelinga kita yaitu TUHAN sebagai Ayah atau apapun panggilan kita terhadap orang tua laki-laki, dan kita adalah anak-Nya; Apakah patut bagi kita curiga terhadap ayah kita jika ia memberikan petunjuk-petunjuk hidup agar kita tidak celaka? Agar kita tidak tertipu dengan berbagai "kejahatan"yang dilemparkan oleh "musuh-musuh kita (iblis!)! Adakah niat buruk seorang Ayah kepada anak-Nya?
PASTILAH TIDAK!

Ajaran-ajaran TUHAN yang dimasukkan ke dalam perjanjian-Nya dengan manusia yaitu Torah-Nya adalah supaya anak-anak-Nya tidak CELAKA! Ini adalah Supaya anak-anak-Nya hidup diberkati dan juga memberkati orang lain (dengan menghormati hak-hak orang lain). Seorang Ayah (meskipun kemungkinannya ia adalah seorang penjahat) dia tahu memberikan yang terbaik kepada anaknya, apalagi TUHAN sebagai BAPA; 

· Matius 7:9-11 Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, 10). atau memberi ular, jika ia meminta ikan? 11). Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

Untuk dapat melihat TUHAN sebagai Bapa yang baik, maka bagi ayah-ayah dibumi ini kita perlu menjadi figur AYAH YANG BENAR!! Jika anak melihat gambaran ayahnya yang tidak baik, maka gambaran yang sama juga akan mereka lihat pada TUHAN! Bapa di bumi adalah gambaran Bapa di surga.

[Ada suatu kesaksian tentang seseorang yang mengatakan bahwa ia sulit percaya kepada Tuhan yang diperkenalkan kepadanya sebagai Bapa, karena selama hidup ia menerima perlakuan yang kejam, otoriter dari ayahnya, sehingga ia berpikir Bapa disurga pun demikian].

Untuk mendapatkan gambaran TUHAN sebagai Bapa yang baik, Firman TUHAN menasehatkan antara lain, agar Bapak-Bapak;
1. Tidak menyakiti hati anaknya: Kolose 3:21 Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.
2. Tidak membangkitkan amarah anak-anaknya: Efesus 6:4 Dan para ayah janganlah bangkitkan amarah anak-anakmu, tetapi asuhlah mereka didalam didikan dan nasihat Tuhan. Kesetian seorang BAPA (TUHAN) kepada anak-Nya (umat-Nya) diperlihatkan oleh YESHUA HaMasiakh dalam pengajaran-Nya melalui suatu perumpamaan tentang " Anak Yang Terhilang" (Lihat Lukas 15;11-32). Melalui cerita perumpamaan ini, dapat kita lihat ada 2 sifat yang kontradiktif antara anak dan Bapa;
     
           ANAK                                              BAPA
· Serakah (ingin warisan) sebelum                 Murah HATI (ayat 12).
  waktunya (ayat 12) dan meninggalkan
  Bapanya.
· Hidup dalam dosa (berfoya-foya)                  Penuh Belas Kasihan (ayat 20)
  ayat 30:memboroskan hartanya dengan
  pelacur-pelacur
· Ingin kembali kepada ayahnya sebagai       Tetap menerima sebagai anak  
  budak (ayat 19) malu karena telah tidak      (ayat 24) walaupun anaknya
  setia meninggalkan BapaNya                        Tidak Setia.

Dari cerita perumpamaan tentang anak yang terhilang ini, dapat kita lihat bagaimana jika kita sebagai "ANAK" ingin berkat-Nya, tetapi ingin "BEBAS" dari ikatan perjanjian dengan "BAPA", maka berkat yang diperoleh anak justru mencelakakan anak tersebut, lalu kemudian masuk ke dalam hidup yang berdosa.

NB: Dalam kitab suci TUHAN menggambarkan iblis sebagai " pelacur", sehingga jika
manusia bersekutu dengan iblis itu disebut dengan "PELACUR ROHANI!"

Turun dari derajat kehidupannya, dari anak menjadi budak (ayat 15); bekerja pada seorang majikan (diluar rumah Bapa), sampai-sampai ia mau makan makanan ampas babi saja, tidak bisa! BAPA KITA ADALAH BAPA YANG BAIK!! ITU PASTI!! Oleh karena itu marilah kita melakukan ajaran-ajaran-Nya yang dimasukkan ke dalam "Pasal-Pasal" Perjanjian-Nya yaitu TORAH yang merupakan suatu buku petunjuk Kehidupan bagi kita, supaya hidup kita tidak celaka, namun selamat dan menerima berkat-berkat yang disediakan Bapa sesuai perjanjian-Nyat, baik di bumi maupun nanti di SURGA.
                                         

2. SUAMI DAN ISTRI.
Pertama kita melihat bagaimana Kitab Suci Menggambarkan hubungan ikatan Suami-Istri itu sendiri:
1. Suami dan Istri adalah 2 pihak yang sepadan: Kejadian 2:18 Dan YAHWEH, Elohim berfirman, "tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja, Aku akan menjadikan baginya seorang penolong yang setara dengannya." Kejadian 2:20 Demikianlah manusia itu memberi nama pada segala ternak, pada segala burung di udara, dan pada segala binatang dipadang belantara, tetapi untuk dirinya sendiri tidak ditemukan seorang penolong yang sepadan baginya. Ketika ditaman Eden, Adam begitu dekat dengan segala binatang yang diciptakan TUHAN. Adam memberi nama terhadap binatang-binatang itu.Tetapi Adam merasa binatang-binatang itu tidak sepadan dengannya untuk dijadikan teman hidupnya, sehingga TUHAN menjadikan baginya seorang perempuan untuk menjadi istrinya.
2. Suami dan istri adalah satu: Kejadian 2:21-24 Lalu YHWH Elohim membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, YHWH Elohim mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. (22). Dan dari rusuk yang diambil YHWH Elohim dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. (23). Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." 24). Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. TUHAN menciptakan perempuan dari "rusuk" laki-laki. Perempuan adalah bagian dari tubuh laki-laki. Karena alasan inilah maka TUHAN memerintahkan agar suami mengasihi istrinya seperti mengasihi dirinya sendiri. Efesus 5:28-30 Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. 29). Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Mesias terhadap jemaat, 30). karena kita adalah anggota tubuh-Nya.
3. Penyatuan laki-laki dan perempuan menjadi suami-istri dilakukan oleh TUHAN sendiri. Kejadian 1:28 Dan Elohim memberkati mereka, dan Elohim berfirman kepada mereka, "beranak cuculah dan berlipat gandalah, dan penuhilah bumi dan taklukanlah itu, dan berkuasalah atas ikan-ikan dilaut dan atas burung- burung dilangit dan atas segala hidup yang merayap dimuka bumi." TUHAN sendirilah yang "menikahkan" Adam&Hawa menjadi suami-istri. Oleh karena itulah apa yang disatukan oleh TUHAN, tidak boleh diceraikan oleh manusia. Matius 19:6 Sehingga mereka tidak lagi dua, tetapi satu daging. Oleh karena itu, apa yang telah Elohim persatukan, janganlah manusia ceraikan!"

Ada banyak lagi ayat-ayat yang mengatur tentang hubungan suami-istri. Namun dari beberapa ayat tersebut diatas, tampak bahwa suami-istri adalah suatu hubungan yang sangat istimewa, sangat dekat dengan yang Maha Kuasa dan yang Maha Tinggi, bisa saja TUHAN menciptakan perempuan (Hawa) dari debu tanah seperti TUHAN menciptakan Adam. Tetapi TUHAN harus mengambil "satu bagian kecil" dari tubuh Adam, yaitu dari rusuknya untuk dijadikan perempuan yang kelak menjadi istrinya, sehingga Adam dapat berkata; inilah tulang dari tulangku dan daging dari dagingku yang adalah (tubuhnya sendiri). Ketika TUHAN mengikatkan diri-Nya kepada manusia dalam perjanjian-Nya, TUHAN sedang menggambarkan atau mengkiaskan hubungan itu seperti hubungan suami-istri.
· Yesaya 54:5 Sebab Penciptamu adalah suamimu, YHWH Tsebaot nama-NYA, dan penebusmu adalah yg Maha kudus Israel, Dia disebut Elohim atas seluruh bumi. (ILT).

· Yeremia 2:2-3 Dan engkau harus pergi menyerukan ke telinga penduduk Yerusalem, dengan mengatakan: Beginilah YHWH berfirman: Aku telah mengingat engkau, kebaikan masa mudamu, kasih pertunanganmu, engkau telah berjalan mengikuti Aku di padang gurun di tanah yang tidak ditaburi. Israel itu kekudusan bagi YHWH buah sulung dari penghasilan-NYA. Semua yang melahapnya menjadi bersalah, malapetaka akan menimpa kepada mereka." firman YHWH. (ILT).

Ayat-ayat pada Yeremia 2:2-3 tersebut diatas adalah bagaimana TUHAN sedang mengungkapkan kasih masa muda-Nya yang berkobar-kobar; yang memperlihatkan "kekasih [pengantin]" mau pergi kemana saja (gurun) menanggung segala hal asalkan bersama dengan "kekasih-Nya"; bagaimana "pengantin pria-Nya" memberikan perlindungan yang dahsyat kepada "pengantin wanita"-Nya. Contohnya seperti laut yang terbelah, manna, tiang api dan tiang awan, dan lain-lain sebagainya dan tidak ada yang boleh mengganggu "Pengantin Wanita-Nya" karena siapapun yang berusaha untuk mengganggunya akan menjadikannya "Bersalah". Ketika Israel yang adalah "pengantin" (mempelai wanita) beralih ke dewa-dewa bangsa disekitarnya, mereka disebut perempuan sundal, penyembahan kepada ilah-ilah lain adalah perzinahan rohani. Apa tindakan "suami" ketika " istrinya" tidak setia?                                          

· Yeremia 3:1 Katakan,"Lihatlah, ada seorang pria menceraikan istrinya, dan dia pergi dari padanya dan datang pada pria lain, apakah dia masih akan kembali kepada istrinya? Namun engkau telah melakukan pelacuran dengan banyak kekasih, dan kembali kepada-Ku," firman YHWH. (ILT).

Disini sepertinya TUHAN seperti berkata, jika ada istri yang tidak setia, lalu dapat pergi dengan laki-laki lain, lalu ingin kembali kepada suaminya, yang menjadi pertanyaannya adalah apakah suaminya mau menerimanya kembali? Mungkin jawaban umum dari kebanyakan suami adalah: TIDAK! Namun disini TUHAN memberikan jawaban yang berbeda, IA berkata dalam;      

· Yeremia 3:12-13 Maka dengan pergi engkau dapat menyerukan perkataan ini ke utara, dan engkau dapat mengatakan: kembalilah, hai Israel yang murtad," firman YHWH, "Aku tidak akan membuat muram muka-KU terhadap engkau, karena Aku murah hati, " firman YHWH," Aku tidak akan mempertahankan murka untuk selamanya. Hanya, akuilah kesalahanmu, bahwa engkau telah memberontak terhadap YHWH Elohimmu, dan telah melampiaskan birahimu kepada ilah-ilah asing dibawah setiap pohon yang rimbun engkau tidak mendengarkan suaraku,"firman YHWH. (ILT).

Gambaran TUHAN sebagai "suami yang setia kepada "istrinya" juga dapat kita lihat pada Kitab Nabi Hosea. Nabi Hosea disuruh oleh TUHAN untuk menikahi gomer si perempuan sundal (seperti TUHAN menikahi Israel yang juga bersundal dengan dewa-dewa). PERTANYAAN YANG SANGAT PENTING ADALAH: Apakah ketika Israel tidak setia, TUHAN membatalkan perjanjian-Nya dengan Israel dan membuat perjanjian yang baru dengan bangsa lain? Adakah kita menemukan di dalam alkitab yang mungkin adalah bangsa Amon, atau moab, atau bangsa yunani dimana TUHAN membuat perjanjian yang baru? Jawabnya: "TIDAK PERNAH"! Dari pelajaran ini kita mendapatkan bahwa TUHAN menganut konsep pernikahan MONOGAMI. Perjanjiannya dengan Israel adalah TETAP! TUHAN tetap setia kepada Israel yang adalah mempelai wanita-Nya. Kita sebagai bangsa-bangsa non Israel (Goyim) melalui YESHUA Hamasiakh, ditempelkan kepada perjanjian Avraham, Yitzhak dan Israel.

· Roma 11:17 Namun, jika beberapa cabang  telah dipatahkan dan kamu yang menjadi pohon zaitun liar dicangkokkan diantara mereka dan kamu menjadi teman sekutu bagi akar dan bagi getah pohon zaitun itu.

Kita juga adalah mempelai wanita dari Mesias. Pernikahan yang disebutkan oleh Rabbi Shaul sebagai "RAHASIA BESAR" dan Pernikahan adalah sebuah gambaran antara hubungan Mesias dengan jemaat-Nya, ini tertulis di dalam:

· Efesus 5:32-33 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat. 33). Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.
· Efesus 5:22-33 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, 23). karena suami adalah kepala isteri sama seperti Mesias adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. 24). Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Mesias, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu. 25). Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Mesias telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya. 26). untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, 27). supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. 28). Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. 29). Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Mesias terhadap jemaat, 30). karena kita adalah anggota tubuh-Nya. 31). Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. 32). Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Mesias dan jemaat. 33). Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.

· Kitab Wahyu 21:9 Dan datanglah kepadaku satu dari ketujuh malaikat yang memegang tujuh cawan yang penuh dengan tujuh bencana yang terakhir, dan dia berbicara dengan aku seraya mengatakan, "kemarilah, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin wanita, mempelai Anak Domba itu."

Mesias YESHUA sendiri menggambarkan dirinya sebagai mempelai laki-laki;
· Yohanes 3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
· FILIPI 1:10 agar kamu membuktikan apa yang berharga, sehingga kamu menjadi murni dan tanpa cacat pada hari Mesias. (ILT).                        
Ini Mengingatkan kepada kita bahwa menjelang datangnya hari Mesias yang ke dua kali sebagai Mesias Ben David agar kita hidup di dalam kekudusan-Nya, dan ditemui sebagai mempelai wanita yang tidak bercacat. Melalui perjanjian-Nya ini, kita melihat bagaimana TUHAN sangat setia. Dan memang dasar daripada TUHAN membuat perjanjian-Nya adalah Kasih (AHAVA). Sama seperti Kasih seorang Bapa kepada anak-Nya atau seperti kasih seorang Suami kepada istri-Nya.

KAPAN terjadinya "pernikahan" antara TUHAN dengan umat-Nya? Lalu Kapan pertunangannya? Apakah hubungannya dengan Torah? Apa Hubungannya Dengan Hari Shabat?                                                 

NB: Karena TUHAN berniat memakai bangsa Israel sebagai sarana untuk memberkati bangsa-bangsa di luar Israel, maka dalam banyak hal TUHAN bekerja sesuai dengan budaya Ibrani, agar mereka dapat mengerti apa yang TUHAN maksudkan kepada mereka. Demikian juga dengan "konsep pernikahan". ketika TUHAN menggambarkan PerjanjianNya seperti "pernikahan", TUHAN juga memakai konsep yang sama dengan yang berlaku pada pernikahan Ibrani.

Dalam budaya Ibrani, suatu pernikahan harus melalui 3 tahap, yaitu:
1. PERTUNANGAN.
Pada tahap ini, calon mempelai laki-laki pada acara pertunangan mengucapkan janji-janjinya kepada calon istrinya. "Jika kamu ikut aku", maka aku akan (1).......(2).......(3).......dst. Kapankah "tahap pertunangan" ini terjadi antara TUHAN dan Israel? Lalu Kapan TUHAN mengucapkan janji-janji-Nya? TUHAN mengucapkan janji-janjinya ketika Ia akan membebaskan Israel dari perbudakan di Mesir, TUHAN berkata;
a). "Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang mesir."
b). "Aku akan melepaskan kamu dari perbudakan mereka."
c). "Aku akan menebus kamu dengan tangan yang teracung."
d). "Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-KU.                                                  

NB: Dalam bahasa inggrisnya disebut: "I will take you (aku akan mengambil kamu), ini adalah lambang seperti seorang laki-laki mengambil seorang perempuan untuk menjadi istrinya).   
· Keluaran 6:5-7 Tetapi Aku sudah mendengar juga erang orang Israel yang telah diperbudak oleh orang Mesir, dan Aku ingat kepada perjanjian-Ku. 6). Sebab itu katakanlah kepada orang Israel: Akulah TUHAN, Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir, melepaskan kamu dari perbudakan mereka dan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat. 7). Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Elohimmu, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah, YWHH, Elohim, yang membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir.
· Exodus 6:5-7 And I have also heard the groaning of the children of Israel, whom the Egyptians keep in bondage; and I have remembered my covenant.. 6). Wherefore say unto the children of Israel, I am the LORD, and I will bring you out from under the burdens of the Egyptians, and I will rid you out of their bondage, and I will redeem you with a stretched out arm, and with great judgments: 7). And I will take you to me for a people, and I will be to you a God: and ye shall know that I am the LORD your God, which bringeth you out from under the burdens of the Egyptians.
Demikianlah terjadi "PERTUNANGAN" antara TUHAN dengan umat-Nya!!

2. UPACARA PERNIKAHAN.
Upacara pernikahan Ibrani, biasanya dilakukan dibawah suatu "Tenda" yang mereka sebut dengan "KUPAH". Lalu Dibawah Kupahlah kedua mempelai mengucapkan JANJI NIKAH, yang disertai dengan "AKTE NIKAH [KETUBAH]" yang mana berisi janji-janji nikah tersebut.
                                                                                                 
NB: Akte nikah yang berisi janji-janji nikah itu lalu diserahkan kepada mempelai wanita untuk disimpam sebagai jaminan bahwa akan dipenuhi janji-janji dari mempelai pria.

Selain ada kupah, ada Janji Nikah yaitu berupa Akte Nikah [Ketubah], dalam upacara pernikahan Ibrani juga ada SHOFAR [tabung tanduk kambing] yaitu peniupan Sangkakala. Kapan "upacara pernikahan" ini terjadi antara TUHAN Israel dan Umat-Nya? Jawabannya adalah DI SINAI!! KetikaTUHAN datang kepada Israel di Sinai, "instrumen-instrument" pernikahan Ibrani ada disana:

· KUPAH; dilambangkan dengan adanya AWAN PADAT diatas gunung Sinai: Keluaran 19:16 Dan terjadilah pada hari ketiga, pada waktu terbit fajar, ada guruh dan kilat dan awan padat di atas gunung dan bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa yang ada di perkemahan. Pada pagi hari gunung sinai biasanya sangat cerah, karena di gunung sinai yang merupakan gunung yang terdiri dari batu-batuan, tidak ada pepohonan yang tumbuh. Namun saat itu Gunung sinai sangat gelap karena tertutup awan padat tersebut.
· SANGKAKALA: Keluaran 19:19 Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah Musa, lalu Elohim menjawabnya dalam guruh.
· ADA JANJI NIKAH YANG DIUCAPKAN yang harus di dengar "mempelai wanita", yaitu ke 10 Perintah TUHAN. Keluaran 20:1-17 Perhatikanlah ke 10 Perintah TUHAN tersebut. Jika DIKIASKAN dengan hubungan SUAMI-ISTRI, seolah-olah TUHAN sedang berkata demikian;
~ "Akulah"Suami"mu yang membawa kamu keluar dari tanah mesir, dari
tempat perbudakan."
~ "Jangan ada "laki-laki"lain dalam hidupmu"
~ "Sebab Aku "Suami" yang cemburu.

Torah-Nya adalah KETUBAH ATAU SURAT PERJANJIAN PERNIKAHAN TUHAN DENGAN UMATNYA. Oleh karena itulah Torah diberikan lalu kemudian dipegang oleh "mempelai wanita" untuk memastikan janji-janji mempelai pria-Nya. Torah tidak disimpan di Surga! (Tidak dipegang mempelai Pria). Inilah hubungan Torah dalam konteks Perjanjian TUHAN dengan Umat-Nya. Jika dalam suatu pernikahan biasanya ada Cincin Nikah, sebagai "Tanda Pengingat" bahwa telah dan sudah ada ikatan perjanjian nikah. Yang menjadi pertanyaannya, Apakah yang menjadi cincin nikah kita sebagai mempelai wanita-Nya?               
· Keluaran 31:13,16,17 Dan engkau, berbicaralah kepada bani Israel dengan mengatakan: Haruslah kamu sungguh-sungguh memelihara sabat-sabat-Ku, sebab itulah tanda antara Aku dan kamu, sebab, itulah tanda antara Aku dan kamu, bagi generasi-generasimu, agar mengetahui bahwa Aku, YHWH menguduskanmu. (16). Dan haruslah bani Israel memelihara sabat untuk melaksanakan sabat itu bagi generasi-generasi mereka, suatu perjanjian untuk selamanya. (17). Inilah suatu tanda untuk selamanya antara Aku dan bani Israel, sebab enam lamanya YHWH menjadikan langit dan bumi, dan pada hari yang ketujuh Dia berhenti dan menyegarkan diri. (ILT).
PERINGATAN (PERAYAAN) HARI SHABAT ADALAH " CINCIN NIKAH" atau TANDA PENGINGAT BAHWA TELAH TERJADI PERNIKAHAN ANTARA TUHAN DENGAN UMATNYA DALAM SUATU PERJANJIAN. Hal inilah yang dimaksudkan oleh Rabbi Shaul (Rasul Paulus) tentang pernikahan. Ia mengatakan bahwa pernikahan sebagai "RAHASIA BESAR". Efesus 5:22-32. Mesias YESHUA menggambarkan dirinya sebagai Mempelai laki-laki (Yohanes 3:29 dan Filipi 1:10) mengingatkan menjelang datangnya hari Mesias Ben David (menjelang kedatangan Mesias yang ke 2 kali) agar kita hidup kudus, agar ditemui sebagai mempelai wanita yang tidak bercacat.

3. PESTA PERNIKAHAN.
Banyak sekali orang-orang Kristen yang mengatakan bahwa mereka adalah Mempelai wanita yang menunggu Mempelai Pria-Nya yang akan datang untuk melaksanakan pesta pernikahan. Apakah kita benar-benar mempelai wanita-Nya, adakah kita sudah memegang KETUBAH atau SURAT PERJANJIAN bersama dengan kita? Adakah kita MEMAKAI CINCIN NIKAH sebagai TANDA PERJANJIAN KEKALNYA? Mempelai Pria, YESHUA HAMASIAKH pasti akan datang kedua kalinya untuk menjemput mempelai wanita-Nya dan mengadakan:

"PESTA PERJAMUAN KAWIN ANAK DOMBA."                                                                                                    
· Wahyu 19;6-8 Dan aku memdengar seperti suara kerumunan orang banyak, dan seperti desau air bah, dan seperti bunyi guntur yang keras, yang mengatakan; Halelu-YAH! Sebab YHWH, Elohim penguasa Semesta, memerintah. Marilah kita bersukacita dan marilah kita bersukaria dan marilah kita memberikan kemulian kepada-Nya! Sebab pesta perkawinan Anak Domba telah tiba, dan mempelai wanita-Nya telah mempersiapkan dirinya. Dan kepadanya dikaruniakan agar memakai kain linen yang halus bersih dan bercahaya; karena kain linen yang halus adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus."                                                                                                      

· Wahyu 19:9 Dan dia berkata kepadaku, "Tuliskanlah:Berbahagialah dia yang di panggil ke dalam perjamuan pesta perkawinan Anak Domba. "Dan dia berkata kepadaku "Perkataan Elohim ini adalah benar".
              AKANKAH KITA  MASUK  DALAM UNDANGAN  TERSEBUT?
                     
YHWH Elohim Memberkati B'shem YESHUA HaMasiakh. By catherine de la brethoniere....

No comments:

Post a Comment