Wednesday, July 11, 2012

Pengikut Yeshua vs kekristenan modern

Yakub Emden juga dikenal sebagai Ya'avetz, (lahir 4 Juni 1697, Altona -. D April 19, 1776, Altona), adalah seorang rabbi terkemuka Jerman dan talmudist yang di dukung oleh Yudaisme Ortodoks dalam menghadapi pengaruh tumbuhnya gerakan Sabbatean.

Dia diakui di semua kalangan karena pengetahuannya yang sangat luas.

Meskipun Emden tidak menyetujui gerakan Hasid yang berevolusi selama hidupnya, buku-bukunya sangat dihargai di antara kaum Hassidim. 

Yang menarik adalah kenyataan bahwa Rabbi Jacob Emden mengambil sikap yang jelas yaitu tidak bermusuhan terhadap YESHUA, sangat berbeda dengan sikapnya yang anti-misionaris.

Bahkan Emden tidak menyarankan orang percaya supaya menolak keyakinannya kepada YESHUA, tetapi dia menyarankan supaya mereka lebih jeli lagi untuk menyelidiki dan kembali kepada ajaran Taurat yang YESHUA ajarakan dan mengikuti jejak para pengikut asli-Nya.

Sementara itu saya pun tidak setuju dengan semua yang Rabbi Emden perkatakan:

Misalnya: saya tidak percaya YESHUA mendirikan sebuah agama baru bagi bangsa-bangsa lain atau berdasarkan Tujuh Hukum Noah atau sebaliknya.
(Garis Bawahi Ini sebelum Membaca lebih lanjut).
Berikut ada beberapa hal yang sangat menarik menurut Rabbi Emden dalam tulisannya mengenai YESHUA DAN PENGIKUT ASLI-NYA VS KRISTEN MODERN:

Rabbi Emden menuliskan dalam Seder Olam Raba Vezuta (surat para kabalah):

Harus diakui bahwa orang Nazaret dan murid-murid-Nya, terutama Paulus, memperingatkan tentang Taurat TUHAN yang pertama kali diberikan kepada Bangsa Israel, bahwa semua itu terikat sunat.

Dan jikalau mereka benar seorang Kristen, mereka akan mengamati Iman mereka dengan kebenaran, dan tidak membiarkan mereka di dalam keterbatasan pengetahuan supaya Iman mereka tidak tergoyahkan dengan berita yang tidak layak ini bahwa ada MESIAS yang LAIN dari Shabbetai Zevi yang akan datang untuk MENGHANCURKAN Bumi.

Suatu Kebenaran yang benar-benar nyata menurut para penulis Injil (Besora), bahwa orang Yahudi tidak diizinkan untuk meninggalkan Taurat-Nya, Paulus menulis dalam suratnya kepada jemaat di Galatia 5:2 (Lihat terjemahan ILT), "Aku, Paulus, berkata kepadamu bahwa jika Anda melakukan sunat, Mesias tidak akan memberikan keuntungan apapun juga.



Saya mendambakan setiap orang seperti saya juga bahwa setiap orang yang menerima sunat berkewajiban untuk menjaga seluruh Taurat.
(1 Korintus 7:7).

Karena itulah Rabbi Shaul mengingat kan dalam suratnya kepada jemaat di Korintus (1 Kor 7:18-19) Kalau seorang dipanggil dalam keadaan bersunat, janganlah ia berusaha meniadakan tanda-tanda sunat itu. Dan kalau seorang dipanggil dalam keadaan tidak bersunat, janganlah ia mau bersunat.

BANYAK YANG BERTANYA APAKAH RABBI SHAUL BERTENTANGAN DENGAN DIRINYA SENDIRI?

Di dalam Kisah Para Rasul 16:3 dan Paulus mau, supaya dia menyertainya dalam perjalanan. Paulus menyuruh menyunatkan dia karena orang-orang Yahudi di daerah itu, sebab setiap orang tahu bahwa bapanya adalah orang Yunani.

Disini disebutkan bahwa Paulus menyunatkan muridnya yang bernama Timotius. Dan ini sangat membingung kan mereka, karena tindakannya ini tampaknya bertentangan dengan teks lainya yang menunjukkan bahwa ia menganggap sunat sebuah perintah sementara, sampai kedatangan Mesias; tetapi ini terjadi setelah jaman Orang Nazaret itu!

Karena itu anda harus menyadari terlebih dahulu kenapa Paulus menyampaikan Kebenaran dengan gaya bahasa seperti itu.

Kita dapat melihat dengan jelas di sini bahwa Orang Nazaret dan para rasul-Nya tidak mempunyai keinginan sama sekali untuk menghancurkan Taurat TUHAN yang pertama kali diberikan TUHAN kepada Israel, yang sangat dilarang oleh Bapa-Nya;

Sebab ada tertulis di dalam Besora Matius yaitu tertulis di dalam Injil Matius 5:17-19 Orang Nazaret itu berkata:
17. “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakan nya, melainkan untuk menggenapi nya."
18. "Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi."
19. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

Ini pun tercatat juga di dalam Injil Lukas yaitu terdapat di dalam:
Lukas 16:17 "Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat batal."
Oleh karena itu sangat jelas disini bahwa Orang Nazaret itu tidak pernah bermimpi!! Untuk merusak apalagi untuk menghancurkan Taurat Bapa-Nya!

Kami juga menemukan Paulus, dalam pengajarannya, kepada jemaat di Korintus:
1Korintus 5:11 Memang orang mendengar, bahwa ada percabulan di antara kamu, dan percabulan yang begitu rupa, seperti yang tidak terdapat sekalipun di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Elohim, yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya.

Paulus menuduh mereka melakukan percabulan, dan mengutuk orang yang telah melakukan percabulan dengan istri ayahnya. Oleh karena itu Anda dapat memahami bahwa Paulus tidak bertentangan dengan dirinya sendiri karena dia telah menyunatkan Timotius, Timotius adalah anak dari seorang ibu Yahudi dari seorang ayah yang bukan Yahudi:

Kisah Para Rasul 16:1 Paulus datang juga ke Derbe dan ke Listra. Di situ ada seorang murid bernama Timotius; ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi percaya, sedangkan ayahnya seorang Yunani.

Paulus adalah seorang pemuka agama, yang dikenal dengan Jabatan dan Nama Rabbi Shaul, Paulus adalah murid dari Rabban Gamaliel, seorang Penatua yang sangat berpengalaman dalam hukum Taurat.

Paulus tahu bahwa anak dari seorang ibu Yahudi dianggap seorang keturunan Yahudi penuh, sekalipun ayahnya non-Yahudi, seperti yang ditulis dalam Talmud dan Kode.

Karena itu ia bertindak sesuai dengan Halakah orang Yahudi untuk menyunatkan Timotius.
Ini sejalan dengan posisi semula dari semua orang Yahudi bahwa mereka harus tetap berada dalam agama mereka sendiri:
1 Korintus 7:17-19 Selanjutnya hendak lah tiap-tiap orang tetap hidup seperti yang telah ditentukan TUHAN baginya dan dalam keadaan seperti waktu ia dipanggil Elohim. Inilah ketetapan yang kuberikan kepada semua jemaat. 18. Kalau seorang dipanggil dalam keadaan bersunat, janganlah ia berusaha meniadakan tanda-tanda sunat itu. Dan kalau seorang dipanggil dalam keadaan tidak bersunat, jangan lah ia mau bersunat.
19. Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Elohim.

Timotius, lahir dari seorang ibu Yahudi, yang memegang hukum Yahudi, yang mengharuskan untuk disunat, sama seperti waktu ia diperintahkan melakukan segala perintah-perintah di dalam Taurat (Pemahaman ini sama pada waktu Paulus mengutuki orang yang meniduri ibu tirinya, dan Nuh yang pertama kali memberikan Ide ini), bahwa untuk semua orang yang telah disunat Terikat dengan Semua Perintah TUHAN.

Ini adalah jawaban yang sangat memuaskan untuk pertanyaan diatas tadi.

Ini juga akan mematahkan kontradiksi dalam perkataan Orang Nazaret itu. Yaitu Para Sarjana Kristen yang telah meng-asumsi-kan dengan pemikiran yang keliru dari bagian-bagian tertentu dalam Injil bahwa Orang Nazaret ingin memberikan Taurat baru untuk menggantikan Taurat Musa.
Lalu bagaimana mungkin Orang Nazaret itu bisa mengatakan secara eksplisit bahwa DIA datang hanya untuk menggenapi itu?
Tetapi seperti yang telah saya katakan sebelumnya bahwa para penulis Injil tidak pernah punya maksud sedikit pun untuk mengatakan bahwa Orang Nazaret itu datang untuk meniadakan agama Yahudi, tetapi DIA datang untuk mendirikan agama-Nya bagi bangsa-bangsa lain selama waktu masih berputar! Itu bukanlah sesuatu hal yang baru, tetapi itu sudah ada sejak jaman kuno (ancient), bahwa itu sudah ada di dalam Tujuh Perintah Nuh kepada anak-anak-nya, yang terlupakan.
Para Rasul dari Nazaret kemudian merumuskan hal baru. Bagi mereka yang lahir sebagai orang Yahudi, atau yang sudah disunat disebut sebagai penganut ajaran Yudaisme:

Keluaran 12:49 Satu hukum saja akan berlaku untuk orang asli dan untuk orang asing yang menetap di tengah-tengah kamu.

Dan wajib melakukan segala perintah-perintah Taurat tanpa terkecuali!!
(Kisah Para Rasul 15 Meeting Para Rasul-Nya). Lebih spesifik lagi ada di dalam: Kisah Para Rasul 15:5 Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata: “Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa.”

Tapi bagi bangsa-bangsa lain mereka berpesan dimana bangsa-bangsa lain WAJIB memenuhi ke 7 Perintah. Alasannya adalah karena mereka masih melakukan:

-Makan makanan yang telah dicemar kan berhala-berhala.
-Dan sering melakukan percabulan.
-Dan makan daging binatang yang mati dicekik.
-Dan makan makanan yang mengandung darah.
Dan semua itu dilarang oleh Para Rasul dengan mengambil keputusan untuk menuliskan surat kepada para Gentile (bangsa-bangsa) yang tercatat di dalam:

Kisah Para Rasul 15:20 tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah.

Dan ini juga berlaku kepada Mereka yang melarang melakukan sunat dan Shabat. Karena Semua ini sesuai dengan hukum dan kebiasaan orang Yahudi yaitu Taurat-Nya, seperti yang diuraikan oleh kaum bijaksana (Sages) kami, yang kebenaran-Nya telah dipancarkan kepada Musa di Sinai.

Maksud dari Para Rasul ini juga di tujukan kepada para Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang telah menduduki kursi Musa, supaya para gentile tidak mencontoh perbuatan-perbuatan mereka ini, karena mereka mengajarkan taurat tetapi tidak melakukan seluruh dari Taurat, mereka mengikatkan beban berat, lalu mereka
meletakkan kuk di atas bahu gentile, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya.
Dan Ini pun seruan dari Orang Nazaret itu di dalam Injil Matius 23:1-36,
bagi mereka para ahli-ahli Taurat atau orang-orang Farisi yang menentang untuk menyunat seorang kafir, sedangkan para ahli-ahli Taurat (Saduki) dan para farisi tidak mau menerima kuk atas diri-nya sendiri yaitu melakukan semua perintah-perintah Elohim: Matius 23:6-36.

Para kaum Bijaksana juga mengatakan bahwa bukan hanya Yahudi saja yang diperintahkan (sepenuhnya) untuk melakukan hari Shabat. Karena itu Para Rasul dari Nazaret memutuskan bagi mereka yang bukan Yahudi yang tidak masuk agama Yahudi yang tidak bersunat mereka harus melakukan perendaman, dan kondisi ini adalah merupakan KONVERSI PENUH:

Matius 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan BAPTISLAH mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.

Kisah Para Rasul 16:15 Sesudah ia di BAPTIS bersama-sama dengan seisi rumahnya, ia mengajak kami, katanya: “Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada TUHAN, marilah menumpang di rumahku.” Ia mendesak sampai kami menerimanya.

Lalu menghilangkan kebiasaan para gentile yaitu melakukan Hari Shabat pada hari Minggu:
Kisah Para Rasul 15:21 Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat.”
Oleh karena Orang Nazaret dan rasul-Nya melakukannya pada hari Shabat dan di sunat seperti yang disebutkan sebelumnya, oleh karena mereka dilahirkan sebagai orang Yahudi. Dan mereka memberikan kesempatan kepada para gentile untuk melakukan Taurat sepenuhnya, yaitu sampai seiring waktu yang berjalan beberapa dari gentile memutuskan untuk menyerahkan dirinya supaya melakukan Taurat-Nya sepenuhnya. Walaupun mereka mengatakan bahwa melakukan ketaatan terlalu sulit bagi mereka, tetapi akhirnya para rasul setuju untuk menghapus kuk dari leher mereka:
Kisah Para Rasul 15:28 Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini:
Kisah Para Rasul 15:29 kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat.”

Dan Para Murid Orang Nazaret itu juga menyerukan supaya gentile tidak mengikuti ajaran-ajaran yang tidak pernah diajarkan oleh Para Rasul-Nya:
Kisah Para Rasul 15:24 Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tiada mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka.

Tetapi sejauh ini bangsa Yahudi melakukan dengan benar sejauh bangsa-bangsa lain memperhatikan, karena bangsa-bangsa lain tidak diperintahkan untuk melakukan itu. Dan juga tidak tepat untuk membuat suatu kesulitan bagi mereka, karena mereka tidak menerima Taurat dan tidak diperintahkan untuk melakukan perintah 613.
Namun, sejauh ini sangat berbeda dengan pengertian bangsa Yahudi, mereka menjadi wajib untuk memenuhi Taurat-Nya, karena Elohim sudah melepaskan mereka dari tungku besi (Mesir) untuk menjadi umat Pilihan-Nya yang adalah Milik-Nya.
Oleh karena itu bangsa Yahudi dan anak-anak mereka menjadi prioritas utama dan berlaku untuk selamanya dalam Perjanjian ini, dan tidak akan terlupakan dari mulut mereka, atau dihentikan dari anak-anak mereka.
Karena mereka telah memberikan hidup mereka secara turun temurun, seperti pemazmur telah mencatat:

Mazmur 44:18 Semuanya ini telah menimpa kami, tetapi kami tidak melupakan Engkau, dan tidak mengkhianati perjanjian-Mu.

Tentu saja, karena itu, tidak ada keraguan bahwa bagi ORANG yang MENCARI KEBENARAN akan sangat setuju dengan TESIS ini, bahwa Orang Nazaret dan rasul-Nya tidak pernah bermaksud untuk meniadakan Taurat Musa yang dilahirkan sebagai seorang Yahudi. Demikian juga Paulus menulis dalam suratnya kepada jemaat di
Korintus (1 Korintus 7:17) yang mana masing-masing harus mengikuti iman menurut panggilan-Nya. Oleh karena itu mereka bertindak sesuai dengan Taurat dengan melarang sunat untuk bangsa-bangsa lain, menurut Halakah, seperti yang dilarang untuk orang yang tidak menerima kuk perintah-perintah.

Para Rasul-Nya tahu bahwa akan terlalu sulit bagi bangsa-bangsa lain untuk menyelidiki Taurat Musa.
Oleh karena itu mereka melarang untuk menyunat para gentile dan itu sudah cukup buat mereka untuk melakukan Tujuh perintan Elohim ide dari Nuh, seperti yang diperintahkan kepada mereka melalui Halakah dari Musa di Sinai.
Oleh karena itu seperti kebiasaan saya mengucapkan sebuah pepatah:
Bukan seperti seorang penjilat yang munafik, lalu Elohim berkata seperti para munafik ini berkata:

{Karena Aku setia kepada orang-orang percaya Israel, dan Aku tahu betul bahwa sisa Israel tidak akan berbicara dusta, dan mulut mereka tidak mengandung lidah curang}.

Sebuah contoh yang sangat positif yang diberikan oleh Orang Nazaret itu kepada kita, bahwa Orang Nazaret itu membawa sebuah kebaikan ganda di dalam dunia ini:

-Di satu sisi, ia memperkuat Taurat Musa, seperti yang disebutkan sebelumnya, dan bukan karena salah satu orang Bijak kami berbicara lebih tegas mengenai kekekalan dari Taurat.

-Dan di sisi lain, orang Nazaret berbuat banyak kebaikan untuk bangsa-bangsa lain:

{asalkan mereka tidak merubah niat nya sesuka hati mereka, yang telah di lakukan oleh beberapa orang bodoh, oleh karena mereka tidak sepenuhnya memahami maksud dari penulis Injil}.
Saya pernah melihat seseorang menerbitkan sebuah buku, dan dia tidak tahu tentang apa yang di tuliskannya.

Karena jika dia mengerti subjek-Nya, ia akan berdiam diri dan tidak akan menyia-nyiakan kertas dan tintanya.

Ada juga ditemukan di antara kita sarjana bodoh yang tidak mengerti Kebenaran di dalam Taurat-Nya baik itu secara Tertulis dan maupun secara Lisan, yang menyebabkan banyak orang untuk berbuat kesalahan dengan pernyataan sombong dari para sarjana ini.

Tetapi ada juga pemuka agama di antara orang Kristen, yang benar-benar hebat. Dengan tidak melakukan penyembahan berhala.

Mereka ini WAJIB menyelidiki Tujuh Perintah Elohim sehingga mereka tidak menjadi liar di lapangan.

Orang Nazaret ini, juga memberikan kepada gentile cara-cara yang sangat etis, dan dalam hal ini DIA jauh lebih ketat dari mereka untuk menjalankan Taurat Musa, seperti yang sudah sangat kita ketahui.
Hal ini sendiri adalah yang paling tepat, karena merupakan cara yang benar untuk memperoleh praktik etika, seperti yang filosofi Maimonides (Musa) sebutkan. Dan ini mirip seperti yang telah kami tuliskan di dalam Siddur kami.

Kita tidak perlu memaksakan pada orang Yahudi praktek-praktek seperti etika ekstrim tersebut, sebab mereka wajib memikul kuk Taurat, karena tanpa itu mereka cenderung lemah sehingga tidak dapat melawan kekuatan yang jahat. Mereka Bangsa Yahudi telah mengambil sumpah di Sinai dan sudah terlatih dalam praktek yang tepat dan alami (nature). Ini adalah perkataan yang sangat jelas dan tidak akan ditolak oleh orang yang BERPIKIRAN JERNIH.

Jika ada orang Kristen tertentu yang menganggap dirinya ahli untuk memahami rahasia ini, mereka telah menjadi percaya bahwa mereka diperintahkan untuk meniadakan Taurat Musa dari keturunan Israel, tetapi Israel tidak akan pernah melakukan kebodohan seperti itu.
Orang-orang kristen mendengarkan kandungan perkataan dari diri mereka para sarjana kristen yang menganggap diri mereka ahli menyelidiki Taurat-Nya, padahal apa yang mereka maksud adalah sesuatu yang bertentangan dengan apa yang dimaksudkan oleh Para Penulis Injil.
Justru sebaliknya, para penulis Injil mempunyai maksud yang sebaliknya dari apa yang dimaksud oleh penulis kekristenan yang menganggap dirinya ahli.

Karena para sarjana inilah yang bersalah, itu disebabkan oleh karena kebencian mereka terhadap orang Yahudi yang tidak bersalah, dan tidak bersalah dalam hal apapun juga yang menjiwai dengan polos untuk melakukan Taurat TUHAN dengan segenap hati mereka, dan menjiwai dengan penuh rasa takut kepada Elohim. Malahan mereka seharusnya membawa jemaat mereka untuk mengasihi para pendahulu Israel yang tetap setia kepada Elohim mereka, karena memang diperintahkan dengan jelas bagi semua umat manusia termasuk Kristen oleh sang Guru asli-Nya yaitu Orang Nazaret tersebut.

Mereka bahkan yang mengatakan untuk mengasihi musuhmu. Tetapi berapa lama lagi mereka memusuhi kami orang Yahudi! Di Dalam Nama Surga, kami orang Yahudi adalah saudara Anda! ELOHIM yang sama yang telah menciptakan kita semua. Mengapa kalian harus menyiksa kami? Mari kita bergabung untuk melaksanakan perintah-perintah TUHAN, yang diikat dengan tali Kasih-Nya.
Karena Kami melakukan ini tidak untuk sementara, dan tidak untuk menikmati kesenangan dari kecenderungan untuk berbuat jahat dari kekosongan dunia yang sementara berlangsung.

Supaya kita benar-benar menjadi buah bibir di antara bangsa-bangsa, dengan semua ini (ibid). Karena hanya kepada TUHAN kami bermegah sepanjang hari, dan kami akan bersyukur kepada nama-Mu untuk selama-lamanya. Mazmur 44:1-27. Kami berdoa untuk kebaikan seluruh dunia, dan terutama untuk kepentingan tanah-tanah di mana kita tinggal, melindungi kita dan ketaatan kita melakukan Taurat.

Apakah Anda, anggota dari iman Kristen? Seberapa baik dan mungkin menyenangkan jika Anda akan melihat bahwa Anda yang pertama kali di perintahkan oleh guru Anda; betapa indahnya kalau anda ikut andil dalam membantu orang supaya mengenal ketaatan orang Yahudi kepada Taurat. Anda benar-benar akan menerima upah seperti jika Anda sendiri telah menyelidiki itu. untuk membantu orang lain mengamati lebih baik dari pada yang satu menyelidki tetapi tidak membantu orang lain untuk melakukannya, meskipun Anda hanya menyelidiki Tujuh Perintah TUHAN.

Saya telah menulis dengan sukacita di dalam Torah Ha-Kenaot, bahwa yang menyelediki Taurat, tetapi tidak mendukungnya, dianggap sama dengan diantara yang dikutuk; dan bangsa yang bukan Yahudi yang menyelidiki perintah 613, dan mendukungnya, dianggap ada di antara orang yang diberkati.


YESHUA HaMasiakh Memberkati.

No comments:

Post a Comment